Sabtu, 14 Agustus 2010

sinopsis boys before flowers

episode 1
Memasuki tahun keduanya bersekolah di Eitoku Gakuen, Makino Tsukushi harus menahan diri terhadap sejumlah kejadian di lingkungan sekitarnya mulai dari gaya hidup para siswa-siswi yang begitu mewah hingga yang paling menyebalkan : memo merah, sebuah tanda yang paling ditakuti para penghuni sekolah.Pasalnya, memo merah berarti tanda dari grup penguasa sekolah Flower Four alias F4 (dipimpin oleh Doumyoji Tsukasa, Hanazawa Rui, Sojiro Nishikado dan Akira Mimasaka) bahwa murid tersebut tidak diinginkan lagi di sekolah dan harus siap-siap mendapat perlakuan memalukan.
   Berulang kali menyaksikan sendiri kasus ‘kekerasan’ yang dilakukan F4, Makino hanya bisa menahan kegeraman sambil membatin kalau ia hanya perlu menunggu sebentar lagi sebelum lulus dari sekolah. Satu-satunya yang tahu sisi lain dari Makino yang tidak tahan melihat ketidakadilan adalah sahabat baiknya sejak kecil.
   Satu-satunya yang mampu membuat Tsukushi menahan diri adalah kedua orang tuanya yang bekerja begitu keras supaya ia bisa bersekolah di Eitoku Gakuen yang begitu prestisius, dalam hatinya ia bertekad untuk tidak mengecewakan mereka.
   Namun kesabaran yang lama dipendam Tsukushi akhirnya habis juga saat siswi baru sekolah Sakurako secara tidak sengaja menabrak Doumyoji, yang langsung marah besar. Karena berusaha membela, ia akhirnya mendapatkan memo merah sekaligus yang pertama bagi murid wanita.
   Sejak kejadian itu, Tsukushi berulang kali mendapat perlakuan tidak mengenakkan, bahkan Sakurako sekalipun yang telah dibela berpura-pura tidak mengenalnya. Seperti biasa, gadis itu melampiaskan kekesalannya di tangga darurat namun apesnya, semua makiannya terdengar oleh Rui yang ternyata berada disana.
   Ketenangan Tsukushi membuat Doumyoji marah besar, dan memerintahkan anak buahnya untuk menekan gadis itu. Keesokan harinya saat membuka loker, Tsukushi menjerit ngeri saat tahu banyak ular didalamnya, disusul oleh kejadian saat dirinya nyaris dikerjai sejumlah siswa. Beruntung, Rui yang kebetulan berada disana mampu mengusir mereka dengan gayanya yang dingin.
   Kesabaran Tsukushi akhirnya habis saat Doumyoji menghancurkan bekal yang dibuatkan kedua orang tuanya dengan susah-payah. Setelah mengambil ancang-ancang, gadis itu langsung menghajar Doumyoji, yang langsung teringat sesuatu, hingga tersungkur. Dengan suara tinggi, Tsukushi menyatakan perang terhadap kesewenang-wenangan F4
 episode 2
     Saat terbangun, Tsukushi terkejut mendapati dirinya telah mengenakan gaun dan perhiasan berharga mahal. Namun, rasa kaget tersebut langsung berubah menjadi kemarahan mendengar ucapan sang rival yang menyebut kalau apapun bisa dibeli dengan uang.Dengan nada tinggi, Tsukushi menyebut kalau seluruh uang yang ada di dunia tidak akan mampu menaklukkannya. Gadis itu langsung berlari keluar sambil bertekad mengganti lagi pakaian yang telah dikenakannya dengan seragam sekolah. Namun, Tsukushi jengkel karena bukannya menemukan yang dicari, ia malah masuk ke sejumlah ruangan yang menunjukkan kekayaan Doumyouji.
   Sempat tersesat, ia melihat seorang wanita setengah baya melintas dan berniat menanyakan sesuatu. Namun, sejumlah pengawal malah mengangkat tubuhnya dan melemparnya keluar dari rumah….lengkap dengan seragam sekolah. Disana, Tsukushi baru sadar siapa musuhnya.
Cobaan bagi Tsukushi tidak berhenti, di sekolah setelah sempat dikira sudah keluar, ia juga mendapati fitnah terkejam yang pernah dialami seorang gadis. Namun, kekesalan hatinya terhibur oleh obrolan dengan Hanazawa, yang diam-diam mulai disukai Tsukushi.
   Di kediaman Doumyouji, Soujiro Nishikado dan Akira Mimasaka menyindir si pemilik rumah habis-habisan dan menganggap pukulan Tsukushi mirip seperti yang pernah dilayangkan kakak perempuan pria itu. Di tempat lain, Tsukushi didatangi oleh Sakurako, yang meminta maaf karena merasa telah meninggalkan gadis yang telah menjadi sahabatnya tersebut.
Berjalan-jalan di sebuah area terbuka, dengan wajah sumrigah Tsukushi menceritakan sebab kenapa ia memilih bersekolah di Eitoku Gakuen : seorang gadis yang telah sukses menjadi model bernama Todou Shizuka. Siapa sangka, disana ia bertemu dengan Hanazawa yang duduk memandangi foto tersebut.
Keesokan harinya, memo merah F4 kembali memakan korban : Sakurako. Mendengar sahabatnya kembali diperlakukan tidak adil, Tsukushi langsung maju untuk membela, bahkan ia sukses membuat Doumyouji kembali merasa dipermalukan didepan umum. Nyaris saja Tsukushi jadi bulan-bulanan, kalau saja Hanazawa tidak muncul dan membelanya (dengan cara unik).
   Keteguhan Tsukushi ternyata mampu menggoyahkan Doumyouji dengan efek yang sangat hebat : seisi Eitoku Gakuen langsung berubah baik terhadapnya setelah kejadian tersebut. Bahkan, ia diundang ke pesta penyambutan Shizuka yang rencananya bakal kembali dari luar negeri.
Siapa sangka, kebaikan tersebut ternyata hanya kedok untuk mempermalukan Tsukushi lebih dalam lagi. Muncul dengan pakaian sederhana, gadis itu hanya bisa terdiam saat disindir. Siapa sangka, Shizuka ternyata malah membelanya.
   Tidak cuma itu, model terkenal tersebut bahkan meminjamkan gaun dan sepatu yang begitu indah sehingga Tsukushi terlihat begitu cantik. Namun, pesta kembali rusak saat Doumyouji berulah dan menyebut tidak akan membiarkan siapapun termasuk Shizuka mempermalukannya dengan menolong Tsukushi.
   Keruan saja, Rui langsung maju membela dan mendapat ‘hadiah’ bogem mentah dari Doumyouji. Melihat pria itu kembali bergerak maju, Tsukushi langsung berusaha menolong dengan akibat yang fatal : keduanya terjatuh dengan posisi saling menindih……..dan bibir Doumyouji menempel dibibirnya.

episode 3
    Sudah tentu, yang paling jengkel adalah Tsukushi mengingat ia berharap bisa melakukan ciuman pertamanya dengan Rui. Secara kebetulan, gadis itu mendengar pertengkaran antara Rui dan dan Shizuka ketika sedang berteduh saat hujan turun.
   Di rumah, pikiran Tsukushi terus tertuju pada kejadian yang dialaminya belakangan terutama lewat percakapan yang melibatkan kedua orang tua dan adiknya. Perubahan sikap gadis itu keruan saja mengundang perhatian sang ibu, yang langsung menduga sang putri sedang jatuh cinta.
Sambil menggenggam erat sapu tangan pemberian Rui, Tsukushi mencuci barang pemberian pemuda itu dan berencana untuk mengembalikannya saat sekolah. Namun bukannya Rui yang ditemui, melainkan kabar yang menyebut kalau sahabatnya Sakurako sudah mundur dari sekolah.
    Gagal membujuk sang sahabat untuk kembali ke sekolah, di tengah jalan Tsukushi bertemu orang yang tidak diharapkannya sama sekali : Doumyouji. Dengan gaya khasnya sambil berpura-pura tenang, pemuda itu menyebut bakal mengantar Tsukushi kembali ke sekolah. Sudah tentu, ucapan tersebut tidak dipercayai oleh gadis itu.
   Adegan selanjutnya benar-benar tidak terduga : Tsukushi lari terbirit-birit dikejar oleh Doumyouji yang jengkel dengan penolakan gadis itu. Kejar-kejaran tersebut terhenti ketika sebuah tinju melayang tepat mengenai wajah pemuda itu. Belakangan, baru ketahuan bahwa si pemilik tinju ternyata adalah Tsubaki yang tidak lain adalah kakak perempuan Doumyouji.
   Sempat ketakutan, kebingungan Tsukushi makin menjadi melihat sikap kakak sang musuh besar ternyata begitu baik terhadapnya. Rupanya meski baru kembali ke Jepang, Tsubaki bisa menebak kalau gadis itu telah sukses menaklukkan hati adiknya.
   Rencana untuk mengembalikan sapu tangan milik Rui ternyata malah mempertemukan kembali Tsukushi dengan Shizuka, yang sedang bersiap untuk pergi ke Perancis. Teringat akan wajah muram pemuda yang disukainya itu, Tsukushi memberanikan diri untuk memohon pada Shizuka supaya mengurungkan niatnya demi Rui.
   Maklum akan maksud baik Tsukushi, dengan senyum hangat Shizuka menjelaskan alasannya yaitu demi kemandirian. Siapa sangka, niat baik tersebut ternyata malah ditanggapi berbeda oleh Rui (yang kebetulan mendengar) saat Tsukushi pamit pulang. Bahkan, dengan suara dingin Rui mengusir gadis malang itu.
Di hari keberangkatan Shizuka, semua datang ke bandara untuk melepas kepergian gadis itu….kecuali Rui. Belakangan saat pemuda itu muncul, Tsukushi langsung marah-marah namun langsung terdiam saat tahu Rui ternyata juga telah membeli tiket untuk pergi ke Perancis bersama Shizuka.
   Rupanya, ucapan Tsukushi di malam sebelumnya telah membuka pikiran Rui untuk mau mengejar cintanya. Namun yang marah-marah justru Doumyouji, yang dengan gengsi tingginya ternyata merasa kehilangan apabila sang sahabat pergi. Sikap pemuda itu pelan-pelan mulai membuat pandangan Tsukushi terhadapnya mulai berubah.
   Ketika sedang menulis surat untuk Rui (dengan sejumlah kesalahan penulisan huruf kanji), Doumyouji dikejutkan oleh kemunculan Tsubaki. Siapa sangka, ucapan sang kakak tentang cinta yang diambil dari buku Ernest Hemmingway langsung membuat Doumyouji tersadar.
   Yang dibuat kaget oleh perilaku ajaib Doumyouji (yang lagi-lagi salah mengartikan maksud sebuah peribahasa) adalah Tsukushi, yang tidak tahu harus berkata apa saat mendapat tawaran kencan dari sang musuh besar.
   Memutuskan untuk tidak datang, Tsukushi langsung berubah pikiran lewat pembicaraan dengan sang sahabat. Siapa sangka saat sampai disana, Doumyouji terus menunggu dengan kondisi tubuh basah-kuyup di tempat yang dijanjikan karena hujan yang begitu deras

episode 4

   Dasar Doumyouji, ia yang tidak tahu bagaimana bersikap sopan terhadap wanita malah berbicara macam-macam yang nyaris saja membuat Tsukushi meninggalkannya. Untungnya, gadis itu tidak tega dan dengan berat hati menuturkan siap mentraktir (dengan uang pas-pasan).
Nasib membuat keduanya terjebak didalam sebuah elevator, bahkan rencana Doumyouji untuk bisa keluar nyaris saja membuat nyawa Tsukushi melayang. Dalam sebuah kejadian, mereka kembali jatuh dan dari situ Tsukushi menyadari satu hal : Doumyouji ternyata demam tinggi akibat kehujanan.
   Dengan panik, Tsukushi langsung merogoh isi tasnya dan memaksa Doumyouji untuk memakan obat yang dibawanya. Sudah tentu, pemuda itu sempat menolak dengan alasan hanya bisa mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter pribadinya. Akhirnya, keduanya tertidur pulas dengan posisi saling bersebelahan.
Terperangkapnya Tsukushi dan Doumyouji keruan saja langsung menjadi berita heboh di sekolah, bahkan teman-teman yang semula memusuhinya mendadak berubah baik (terutama setelah foto keduanya yang nyaris berciuman entah dari mana bisa beredar). Mendengar cerita gadis itu, Sakurako hanya bisa menahan iri.
Lucunya lagi, Doumyouji dengan penuh keyakinan membenarkan makna dibalik foto keduanya didepan seisi sekolah sehingga Tsukushi semakin salah tingkah. Ketika berada di tengah dua rekannya, Doumyouji menyebut tidak bakal menyakiti Tsukushi dan mengaku siap bertanggung-jawab.
Ucapan Nyonya Sachiyo tentang cinta membuat Tsukushi semakin bingung, apalagi saat tiba di rumah ia mendapat kejutan tidak terduga : Doumyouji. Jengkel melihat kedua orang tuanya (dan sang adik) yang bersikap berlebihan, gadis itu langsung menarik Doumyouji untuk bicara empat mata di tempat lain.
   Tahu kalau Tsukushi menyukai Rui, Doumyouji menceritakan sebuah kejadian tentang sahabatnya tersebut yang malah membuat gadis itu bingung (apalagi Doumyouji seperti biasa kembali salah menggunakan kata). Saat pulang, Tsukushi baru sadar kalau obrolan keduanya diam-diam diintai oleh kedua orangtua dan adiknya.
    Diam-diam merasa kuatir dengan perubahan sikap Doumyouji, Sojiro dan Akira menjemput *** dengan cara yang ‘halus’ untuk mengorek lebih lanjut tentang latar belakang Tsukushi. Di saat yang sama, gadis malang itu tidak sadar kalau dirinya telah diperdaya oleh seorang pria saat berada di sebuah diskotik bersama teman-teman satu sekolahnya.
   Mendapati diri dalam keadaan busana awut-awutan, pikiran Tsukushi langsung melayang kemana-mana sampai suara teriakan Doumyouji (yang telah menunggu didepan apartemen keluarganya) menyadarkan gadis itu. Di sekolah, kedekatan gadis itu terhadap F4 ternyata membuat iri beberapa pihak termasuk Sakurako yang sudah kembali bersekolah.
   Benar saja, foto-foto Tsukushi (dalam keadaan tidak sadar) dengan busana acak-acakan bersama seorang pria tidak dikenal membuat kepercayaan Doumyouji terhadap dirinya musnah. Ditengah tatapan sinis satu sekolah, diam-diam Sakurako tersenyum penuh arti

episode 5

    Dengan bantuan Sakurako, Tsukushi datang ke markas F4 untuk menjelaskan yang sebenarnya terhadap Doumyouji. Namun, ucapan sang sahabat yang tanpa disadarinya menusuk dari belakang membuat keadaan makin runyam.Lewat sebuah kejadian saat foto bareng, Tsukushi sadar bahwa ada orang lain dibalik foto-foto mesra yang beredar antara dirinya dengan seorang pria. Ketika menelepon Sakurako untuk menceritakan kecurigaannya, sikap sang sahabat ternyata tidak seperti yang diharapkan. Rupanya, Sakurako juga menyimpan rahasia tersendiri.
   Ketika sedang bekerja bersama Yuuki, Tsukushi dikejutkan oleh kemunculan Sojiro dan Akira (yang ditemani dengan mesra oleh Nyonya Sachiyo dan cerita-cerita ajaibnya). Dengan gaya keduanya yang khas, mereka berjanji bakal membantu Tsukushi untuk menemukan dalang dibalik peristiwa yang mencemarkan nama gadis itu.
   Di saat yang sama, Sakurako juga berusaha membujuk Doumyouji dengan alasan mencari ingin membantu Tsukushi. Setelah sempat mendapat penolakan kasar, konfrontasi dengan sang ibu membuat pemuda itu mengubah niatnya. Dasar apes, keduanya berpapasan dengan Akira dan Tsukushi yang sedang berusaha menyelidiki.
   Dengan wajah dingin, Doumyouji tidak menepis dugaan kalau ada hubungan antara dirinya dengan Sakurako. Kembali tersenyum dengan penuh kemenangan, Sakurako mengira sudah berhasil mempengaruhi Doumyouji untuk melupakan Tsukushi namun dugaannya ternyata salah.
   Sempat menolak mentah-mentah ketika Yuuki menudingnya menyukai Doumyouji, Tsukushi langsung pergi saat mendapat telepon dari Sakurako yang menyebut bakal memberitahunya sesuatu. Tepat pada saat Sojiro berhasil mendapati dalang dibalik semuanya, Tsukushi jatuh ke perangkap Sakurako.
   Di tempat lain, Doumyouji yang telah marah-marah kaget setengah mati mendapati telepon dari seseorang yang misterius yang tak lain adalah Sakurako yang menyebut bahwa semua kejadian adalah berkat ulahnya. Rupanya, gadis itu punya dendam masa lalu dengan Doumyouji.
   Tidak berdaya setelah diikat oleh anak buah Sakurako, Tsukushi hanya bisa terbelalak ngeri melihat sikap sang sahabat yang berubah drastis saat menceritakan semua rencananya sejak awal. Begitu Doumyouji muncul, Tsukushi hanya bisa merasa senang campur menyesal karena tahu betul betapa berbahayanya keadaan mereka.
   Mengaku bersalah karena tidak mempercayai ucapan Tsukushi, yang diancam dengan sebilah belati oleh Sakurako, Doumyouji meminta gadis itu menutup matanya. Tidak melawan saat dipukuli empat orang, Doumyouji akhirnya ditinggalkan begitu saja oleh Sakurako setelah pukulannya ke arah pria itu ‘nyasar’ ke tubuh Tsukushi.
   Rupanya dibalik semua tindakan brutal dan rencana busuknya, keinginan Sakurako sejak dulu cuma satu yaitu supaya Doumyouji menyukainya. Aksi heroik Doumyouji yang berusaha melindunginya keruan saja membuat Tsukushi terharu, apalagi setelah pemuda itu terang-terangan mengaku menyukainya.
Sayang, hubungan baik keduanya tidak bertahan lama dan kembali bertengkar (diiringi tatapan takjub Akira dan Sojiro). Memikirkan bagaimana nasib Sakurako selanjutnya, siapa sangka Tsukushi tetap membela Sakurako saat dirinya diejek habis-habisan.
   Kebaikan hati gadis itu langsung membuat Sakurako terisak, sementara Doumyouji tetap Doumyouji dengan segala tingkah uniknya : ia memeluk Tsukushi sambil menyebut bangga akan gadis yang disukainya tersebut. Adu mulut keduanya terhenti oleh sebuah suara seseorang yang sudah dikenal mereka : Rui

episode 6

    Keruan saja, Tsukushi kaget setengah mati namun anehnya, ia tidak bisa berkata apa-apa. Sebelum berpisah, Tsukasa memberinya sebuah ponsel berlapis emas. Kejutan ternyata tidak hanya sampai disitu, saat tiba di rumah gadis itu menemui sejumlah perabotan terbaru.
   Bukannya senang, Tsukushi malah marah-marah dan jengkel karena perabotan tersebut tidak sebanding dengan apartemen keluarganya yang sangat kecil. Dengan muka cemberut, ia langsung menuju tempat dimana F4 berkumpul untuk merayakan kembalinya Rui. Disana, lagi-laginya jantungnya berdegup tidak keruan saat melihat pemuda itu berciuman dengan dua orang gadis.
Merasa peluangnya sudah habis, bisa dibayangkan bagaimana kagetnya Tsukushi saat Rui keesokan harinya mengaku suka akan sosok gadis itu. Sempat pucat, ekspresi gadis itu langsung berubah kecewa saat tahu kalau Rui ternyata bercanda.
   Di rumah keluarga Doumyouji, Tsukasa diinterogasi habis-habisan oleh ibunya yang langsung kembali ke Jepang begitu mendengar putranya berpacaran dengan seorang gadis miskin. Sadar kalau sang ibu bakal melakukan hal-hal yang tidak terbayangkan, pemuda itu langsung menelepon Tsukushi dan memintanya untuk melapor bila ada yang tidak beres.
Beruntung, masih ada pihak lain yang siap membantu hubungan mereka : Tsubaki, yang jauh-jauh terbang dari Amerika. Lewat pembicaraan bersama Yuki, akhirnya mereka bersepakat untuk menguji seberapa dalam cinta Doumyouji, dan memintanya untuk mau berkencan seperti layaknya pasangan kebanyakan.
   Tsukushi sempat panik saat tahu Rui bakal menggantikan posisi Doumyouji, namun pemuda yang disukainya itu mendadak muncul di apartemen untuk memberitahu yang sebenarnya. Tidak mampu menahan penasaran, Tsukushi akhirnya malah mendengar cerita yang sesungguhnya dibalik petualangan singkat Rui saat mengikuti Shizuka di Paris.
   Ucapan Tsukushi yang begitu memberi semangat membuat Rui mulai merasakan sesuatu yang beda, namun pembicaraan mereka terputus oleh suara telepon Doumyouji. Saking terburu-burunya, Tsukushi menjatuhkan ponsel pemberian Doumyouji, yang akhirnya dipungut oleh Rui.
   Bisa ditebak, kencan ganda antara Tsukushi-Doumyouji dengan Yuki dan kekasihnya Nakatsuka tidak berjalan lancar……sampai keduanya berpisah. Datang ke kebun binatang, tidak disangka-sangka Doumyouji menyebut siap menunggu Tsukushi sampai hati gadis itu menyukainya.
   Hebatnya lagi, Doumyouji mampu menahan emosinya meski sikap Nakatsuka yang begitu kurang ajar. Namun, amarahnya tidak bisa ditahan lagi saat pemuda itu mulai menghina Tsukushi. Dengan wajah merah-padam, Doumyouji meminta supaya Yuki mencari kekasih yang lebih baik sebelum melangkah pulang.
   Apa yang ditakutkan Doumyouji akhirnya terjadi juga. Saat malam, ibu Doumyouji mendatangi keluarga Tsukushi dan membawa uang sebanyak dua koper sambil menyuruh Tsukushi untuk mau meninggalkan pemuda itu.
   Reaksi yang ditunjukkan ibu Tsukushi sangat mengejutkan : ia langsung menyiram ibu Doumyouji dengan garam (meski belakangan tersungkur lemas karena tidak menyangka berani berbuat seperti itu). Dengan gaya komikal, wanita setengah baya itu meminta sang putri untuk tidak menyerah begitu saja terhadap cintanya.
   Di sekolah, Tsukushi tidak mampu lagi menahan kemarahannya saat Doumyouji (yang masih terpukul karena ponsel gadis itu berada di tangan Rui) menolak memberi penjelasan kenapa dirinya memukul Nakatsuka. Dengan wajah marah, Tsukushi cuma menceritakan soal insiden yang terjadi dirumahnya malam sebelumnya.
   Untuk melampiaskan kekesalan dihatinya, Tsukushi berteriak sekencang-kencangnya ditempat dirinya dan Rui sering berpapasan. Siapa sangka, Rui yang ada disana memeluk dan menyatakan perasaan sukanya. Apesnya, kejadian tersebut terlihat oleh Doumyouji dari belakang

episode 7

   Dasar Doumyouji, ia melampiaskan kemarahan dengan memukuli setiap murid yang dijumpai, dan baru terhenti ketika Tsukushi muncul. Ucapan gadis itu semakin membuat hati Doumyouji, yang memutuskan pergi, semakin sakit.Di kediamannya, ucapan Soujiro dan Akira tidak diperdulikan, Doumyouji masih menganggap Rui sebagai pengkhianat. Di tempat lain yaitu kediaman Makino, Tsukushi yang baru mendapat kabar gembira seputar promosi ayahnya dibujuk untuk mau menghubungi Doumyouji. Melihat ponsel pemberian pemuda itu, Tsukushi mulai terpikir untuk menuruti saran tersebut.
   Siapa sangka saat berangkat keesokan harinya, Doumyouji telah menunggu didepan. Dasar sama-sama keras, keduanya kembali bertengkar mengenai Rui. Di toko buku, Tsukushi sempat panik saat melihat berita seputar Shizuka, dan buru-buru menggiring Rui, yang belakangan muncul, keluar.
Suasana kencan keduanya berlangsung canggung, dan tanpa disadari Tsukushi malah terus teringat dengan  Doumyouji melalui sejumlah pengalaman ‘unik’ yang mereka alami bersama. Ketika termenung di kamar kecil, gadis itu malah kembali merasakan hal memalukan gara-gara ulahnya sendiri.
   Meski sempat menangis, Tsukushi merasa bahagia karena bisa membuat Rui tertawa. Siapa sangka, ketika berjalan keluar keduanya bertemu dengan Doumyouji dan Sakurako. Meskipun hanya terdiam saat pertengkaran berlangsung, Rui sadar kalau jauh didalam lubuk hatinya, Tsukushi telah jatuh cinta pada Doumyouji.
   Sebuah kejadian kembali mengubah pandangan lingkungan terhadap Doumyouji, kali ini yang mengalaminya adalah Yuuki yang dicampakkan oleh Nakatsuka, kekasihnya yang pernah dipukuli pria itu. Beruntung saat berada dalam kondisi tidak baik, Soujiro muncul untuk menghibur.
Dengan pesonanya yang segudang, Soujiro sukses mempermalukan Nakatsuka kekasih Yuuki, dan dan didepan semua orang mengakui gadis itu sebagai kekasihnya. Berpapasan dengan Tsukushi saat berjalan keluar, akhirnya terbongkar juga apa yang menyebabkan Doumyouji begitu marah dan memukuli pemuda itu.
Sadar kalau dirinya salah menilai, Tsukushi langsung mengambil kuda-kuda dan melontarkan pukulan keras yang sukses membuat Nakatsuka ambruk. Saat berniat menghubungi Doumyouji, pada saat yang sama pria itu bersama Akira dan Soujiro menemui Rui.
   Ucapan Rui yang sengaja memanas-manasi membuat keadaan makin runyam, adu pukul antara pria itu dan Doumyouji akhirnya malah merembet ke Soujiro dan Akira. Keempatnya akhirnya terkapar di jalan dalam keadaan babak-belur, dan Rui akhirnya mengaku kalau semua ucapannya adalah bohong belaka.
   Kejadian tersebut sukses membuat salah-paham diantara F4 selesai, keempatnya kembali bersahabat seperti semula. Sebelum pulang, Rui berpesan supaya Doumyouji bisa menjaga Tsukushi kalau tidak ingin direbut kembali.
   Di sekolah saat bertemu Tsukushi, Rui sengaja berusaha mencium gadis itu (yang langsung menghindar). Sudah tentu, hal itu dilakukan untuk membuka mata Tsukushi kalau dirinya ternyata benar-benar mencintai Doumyouji. Siapa sangka, keadaan yang mulai membaik berubah gara-gara rencana ibu Doumyouji

episode 8
    Akibat dari kejadian yang menimpa keluarga Makino, Tsukushi tidak dapat menepati janjinya pada Doumyouji, yang sudah tentu kesal setengah mati. Dari Yuuki, F3 akhirnya tahu (dan bisa menebak) siapa dalang dibalik semua kejadian itu : ibu Doumyouji.
Sudah kehilangan pekerjaan, keluarga Makino masih dipusingkan oleh rentenir yang meneror keluarga mereka. Akibatnya demi membantu keluarga, Tsukushi memutuskan untuk keluar dari sekolah demi fokus mencari pekerjaan. Belakangan dari Akira dan Soujiro, Doumyouji akhirnya tahu mengenai Tsukushi.
Tergiur dengan jumlah uang yang ditawarkan seorang pria, Tsukushi nyaris saja jadi salah satu pelakon video mesum kalau saja Rui tidak muncul tepat waktu dan menolongnya. Setelah keduanya lolos, Rui akhirnya membeberkan kalau dalang dari semua kejadian yang menimpa ayah gadis itu adalah ibu Doumyouji.
   Setelah di rumah mendengar nasib yang dialami ayahnya saat melamar pekerjaan, Tsukushi tidak dapat menahan diri lagi dan langsung berlari menuju kantor ibu Doumyouji. Bisa ditebak, gadis itu melampiaskan kemarahannya dan menolak untuk menuruti permintaan ibu sang pria yang dicintai.
Sikap tegar Tsukushi ternyata membangkitkan simpati Nishida asisten ibu Doumyouji, yang akhirnya memberitahu pemuda itu soal apa yang terjadi. Dengan caranya yang khas, Doumyouji berusaha membuat Tsukushi ceria sebelum akhirnya menyebut bakal melindungi gadis itu apapun yang terjadi.
   Namun, tawaran Doumyouji untuk membayar hutang keluarga Makino ditolak mentah-mentah, dan langsung membelalakkan matanya saat pria itu mengajak menikah demi keluar dari masalah. Sempat tergagap, kekakuan suasana akibat ucapan itu pecah lewat suara telepon.
Ide tersebut muncul dari Tsubaki kakak Doumyouji, yang mengusulkan Makino untuk mengikuti kontes Teen of Japan. Meskipun semua pesimis gadis itu bakal menang, Tsubaki menawarkan diri untuk melatih Tsukushi.  Dengan penuh semangat, Doumyouji mengajak rekan-rekannya di F4 untuk melihat pelatihan yang diberi sang kakak.
   Sempat runtuh semangatnya saat tahu kesusahan yang menghadang, Tsukushi langsung terharu melihat kemunculan F4 lengkap dengan ‘bala bantuan’ yang disiapkan. Pelajaran pertama disajikan oleh Soujiro seputar minum teh, disusul oleh Akira lewat pelajaran bahasa Mandarin.
   Ditengah kesusahan yang dialami, Tsukushi terkaget-kaget karena Doumyouji ternyata penuh dengan kemampuan tak terduga. Ucapan pemuda itu (yang berniat membangkitkan semangat namun malah berefek sebaliknya) membuat Tsukushi makin putus asa, ditambah lagi ulah ibu Doumyouji yang membuat orang-orang terdekatnya menderita.
   Mendatangi kediaman Doumyouji, Tsukushi akhirnya mengakui kalau dirinya sudah kalah dan tidak akan berusaha lagi. Namun, ucapan (ditambah pelukan) pemuda itu membuatnya tidak dapat menahan tangis. Belakangan, ia diberitahu kalau Rui, Soujiro, dan Akira ikut turun tangan membantu semua masalah yang dihadapi.
   Keesokan harinya dengan semangat tinggi, Tsukushi muncul di tempat pendaftaran Teen of Japan bersama F4. Lagi-lagi kejutan muncul disana dalam bentuk Kurimaki Ayano………..yang tak lain adalah tunangan Tsukasa.

episode terakhir 

   Baru saja dimulai, kontes sudah menghadirkan kejutan dengan meminta kontestan untuk menunjukkan bakat yang dimiliki. Siapa sangka, aksi bela dirinya (dengan korban seorang pria) terhadap pengganggu sukses memikat dewan juri.
   Cobaan bagi Tsukushi belum berakhir, tiga rivalnya di sekolah kembali menyabot pakaian yang telah dipilihnya. Namun di luar dugaan, penampilan gadis itu yang ‘sedikit’ compang-camping malah menyita perhatian seorang juri asing. Di tempat lain, Doumyouji menyetujui persyaratan ibunya untuk menjauhi    Tsukushi bila gadis itu gagal menang di Teen of Japan.
    Kemenangan Tsukushi mendapat pujian dari Ayano, meski gadis itu menuturkan tidak akan kalah dari sang rival mengingat dirinya adalah tunangan Doumyouji. Di saat genting, muncul bantuan dari pihak tak terduga yang merasakan pahitnya kekalahan : Sakurako.
   Berkaca dari pengalaman pribadinya, Tsukushi menyampaikan pidato dalam bahasa Inggris (yang pas-pasan) dengan cara yang cukup memukau. Dengan sedikit keberuntungan (yang dibantu dengan kemenangan lewat proses suit), Tsukushi berhasil menjadi finalis menemani Ayako. Protes yang disampaikan penonton langsung terhenti oleh suara khas seseorang : DOumyouji.
Penentuan hasil akhir yang krusial meminta kedua kontestan untuk bermain dengan sejumlah anak-anak dalam waktu setengah jam. Bisa ditebak, Tsukushi langsung kalah bersaing dari Ayano dalam hal merebut perhatian. Tapi dengan gayanya yang khas, ia berhasil membalikkan keadaan. Tapi Tsukushi tetap Tsukushi, ia tetap melibatkan Ayano.
   Berdasarkan keputusan juri hasil perundingan yang cukup alot, akhirnya ditentukan Ayano sebagai pemenang. Sudah tentu, keputusan itu membuat Tsukushi dan pendukungnya kecewa luar biasa. Namu di bagian penutup, juri ternyata juga memberikan hadiah sebanyak 1 juta yen pada Tsukushi, yang langsung mendapat tepuk tangan meriah dari semuayang hadir sebagai tanda dukungan.
   Siapa sangka Tsukushi tetap jadi pemenang, Ayano mendatangi ibu Doumyouji dan menyebut kalau putra wanita itu jauh lebih berhak bersanding dengan sang rival dibanding dirinya. Saat Tsukushi merayakan ‘kemenangan’ juara keduanya, ada satu orang penting yang absen : Doumyouji.
  Lewat telepon, Doumyouji memberi selamat sambil memberitahu bahwa semua hutang-hutang dan pekerjaan ayahnya telah kembali seperti sedia kala. Saking senangnya, Tsukushi tidak sadar kalau ada harga mahal yang harus dibayar pemuda itu.
   Mempersiapkan hadiah untuk pria yang semakin disukainya sejak malam, akhirnya Tsukushi tahu apa yang terjadi : demi dirinya, Doumyouji menyetujui permintaan ibunya untuk terbang ke New York. Keruan saja saat diberitahu Rui, gadis itu langsugn merasa bersalah. Namun demi menutupi perasaannya, ia meminta Rui untuk menemani menghabiskan hari itu bersama-sama.
   Tapi, Rui yang tidak bisa dibohongi berhasil mendesak Tsukushi untuk menyusul Doumyouji yang akan terbang dengan pesawat pribadinya. Berjalan sambil tersenyum lega, siapa sangka ada kejutan bagi dirinya : kemunculan Shizuka yang secara tersirat menyatakan perasaannya kepada pemuda itu.
  Didalam mobil saat menuju tempat keberangkatan Doumyouji, Tsukushi membaca surat yang berisi pernyataan jujur pemuda itu, yang juga menghadiahkan kalung Saturnus. Dengan tergopoh-gopoh, gadis itu berlari mengejar pesawat jet yang nyaris bertolak.
   Di luar kebiasaan, kali ini ibu Doumyouji memperbolehkan pesawat untuk berhenti supaya sang putra bisa mengucapkan perpisahan dengan Tsukushi. Dengan berbcucuran air mata, Tsukushi akhirnya mengaku kalau dirinya telah jatuh cinta pada Doumyouji, yang langsung menyambutnya dengan pelukan erat. Tentunya, perpisahan tersebut hanya untuk sementara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar